Proses Terciptanya Kopi Luwak

Biji Kopi Luwak (Ciivet Coffee) pada dasarnya hanyalah biji Kopi Arabica atau Kopi Robusta biasa. Semua biji kopi juga bisa jadi "Kopi Luwak", asalkan Si binatang Luwak mau memakan biji kopi tersebut dan mau meluangkan sedikit waktunya untuk mengeluarkannya kembali saat pup. Penemuan Kopi Luwak dimulai pada awal abad ke-18, Pada Era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) di Indonesia. Luwak (Civet) atau dalam bahasa Latin disebut Paradoxorus Hermaproditus, binatang ini menyeleksi sendiri buah kopi yang akan dikonsumsinya. Luwak hanya akan mengkonsumsi buah kopi yang memiliki tingkat kematangan, rasa dan aroma tertentu.

Proses terciptanya kopi luwak dimulai saat binatang luwak memakan biji kopi setelah mengupas kulit luarnya dengan mulut, lalu menelan lendir sekaligus bijinya. Saat Luwak memakan biji kopi, biji kopi tersebut masih terbungkus oleh kulit ari yang keras (Parchment) dan kulit ari tersebut tidak akan hancur dalam pencernaan luwak, hal ini karena system pencernaan luwak tidak mampu menghancurkan biji kopi tersebut, sehingga saat pup, biji kopi masih tetap utuh terbungkus kulit tanduk. Biji kopi yang keluar bersama feses Luwak tersebutlah yang kemudian akan dicuci bersih lalu di Sangrai dan dijadikan minuman kopi nikmat. Saat ini Kopi Luwak telah menjadi minuman mahal dan fenomenal didunia.





Prof. Massiomo Marcone dari Guelph University, Kanada, mengatakan bahwa proses fermentasi yang terjadi pada pencernaan Luwak ( > 10 jam ) meningkatkan kualitas biji kopi yang dimakannya, hal ini karena selain barada pada pencernakan Luwak yang bersuhu fermentasi optimal 24 – 26 derajat Celcius, proses tersebut juga dibantu oleh enzim dan bakteri yang terdapat pada pencernaan luwak. Kadar protein dalam kopi luwak lebih rendah dibanding kopi biasa, ini karena terjadinya perombakan protein melalui fermentasi yang lebih optimal didalam pencernaan. Karena kandungan proteinnya lebih rendah, rasa kopi Luwak yang telah disangrai juga tidak sepahit kopi biasanya. Komponen yang menguap pun akan sangat berbeda antara kopi luwak dengan kopi biasa, ini terbukti dari aroma dan citarasa kopi luwak yang sangat khas. Fermentasi yang terjadi di dalam pencernaan Luwak tersebut juga dapat mengurangi kandungan Caffeine ( Kandungan Caffeine sekitar 0,5 - 1 % ) pada kopi sehingga cukup nyaman dan aman untuk dikonsumsi setiap hari.

Another Nice Places

 
 
Supported by : Kopi Sumatra Online Shop
Copyright © 2013 - 2014. TOKO KOPI JAMBI - All Rights Reserved
Template designed by Creating Website
Proudly powered by Blogger