Yuk...! Bagi teman-teman yang ingin berbagi cerita dan pengalamannya seputar kopi dan minum kopi. Teman-teman dapat mengirimkan beberapa paragraf cerita kepada kami untuk kami tayangkan di Blog kami ini. Kami akan memasukkan cerita seru anda dalam kategori "Coffee Stories". Click tombol "Ceritakan" di bawah untuk mulai menulis ceritamu
Ceritakan
Showing posts with label ABOUT COFFEE. Show all posts

Proses Terciptanya Kopi Luwak

Read More
Biji Kopi Luwak (Ciivet Coffee) pada dasarnya hanyalah biji Kopi Arabica atau Kopi Robusta biasa. Semua biji kopi juga bisa jadi "Kopi Luwak", asalkan Si binatang Luwak mau memakan biji kopi tersebut dan mau meluangkan sedikit waktunya untuk mengeluarkannya kembali saat pup. Penemuan Kopi Luwak dimulai pada awal abad ke-18, Pada Era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) di Indonesia. Luwak (Civet) atau dalam bahasa Latin disebut Paradoxorus Hermaproditus, binatang ini menyeleksi sendiri buah kopi yang akan dikonsumsinya. Luwak hanya akan mengkonsumsi buah kopi yang memiliki tingkat kematangan, rasa dan aroma tertentu.

Proses terciptanya kopi luwak dimulai saat binatang luwak memakan biji kopi setelah mengupas kulit luarnya dengan mulut, lalu menelan lendir sekaligus bijinya. Saat Luwak memakan biji kopi, biji kopi tersebut masih terbungkus oleh kulit ari yang keras (Parchment) dan kulit ari tersebut tidak akan hancur dalam pencernaan luwak, hal ini karena system pencernaan luwak tidak mampu menghancurkan biji kopi tersebut, sehingga saat pup, biji kopi masih tetap utuh terbungkus kulit tanduk. Biji kopi yang keluar bersama feses Luwak tersebutlah yang kemudian akan dicuci bersih lalu di Sangrai dan dijadikan minuman kopi nikmat. Saat ini Kopi Luwak telah menjadi minuman mahal dan fenomenal didunia.





Prof. Massiomo Marcone dari Guelph University, Kanada, mengatakan bahwa proses fermentasi yang terjadi pada pencernaan Luwak ( > 10 jam ) meningkatkan kualitas biji kopi yang dimakannya, hal ini karena selain barada pada pencernakan Luwak yang bersuhu fermentasi optimal 24 – 26 derajat Celcius, proses tersebut juga dibantu oleh enzim dan bakteri yang terdapat pada pencernaan luwak. Kadar protein dalam kopi luwak lebih rendah dibanding kopi biasa, ini karena terjadinya perombakan protein melalui fermentasi yang lebih optimal didalam pencernaan. Karena kandungan proteinnya lebih rendah, rasa kopi Luwak yang telah disangrai juga tidak sepahit kopi biasanya. Komponen yang menguap pun akan sangat berbeda antara kopi luwak dengan kopi biasa, ini terbukti dari aroma dan citarasa kopi luwak yang sangat khas. Fermentasi yang terjadi di dalam pencernaan Luwak tersebut juga dapat mengurangi kandungan Caffeine ( Kandungan Caffeine sekitar 0,5 - 1 % ) pada kopi sehingga cukup nyaman dan aman untuk dikonsumsi setiap hari.

Kumpulan Lagu Bertema Kopi

Read More

LAGU BERTEMA KOPI. Berikut ini adalah daftar beberapa Lagu kopi atau lagu bertema kopi (Coffee Songs) yang pernah tercipta di Dunia. Semoga daftar lagu bertema kopi ini dapat menjadi referensi bagi anda yang mungkin tertarik untuk membuat komposisi musik dan lagu ber-tema kopi :

  1. The Coffee Song by Frank Sinatra
  2. 89 Cent (Coffee on the Dashboard) by The Walkers
  3. A Cup of Hot Coffee by The Outsiders
  4. 409 in Your Coffee Maker by Green Day
  5. A Lonesome Cup of Coffee by Mel Torme
  6. Free Coffee by Ben Folds
  7. 5 Cups of Coffee by The Jayhawks
  8. 40 Cups of Coffee by Tennessee Earnest Ford
  9. Acid Coffee by Sundown Park
  10. Addicted to Coffee by Regatta 69 – (Punk Ska)
  11. Bad Coffee by Carl Cox
  12. A Cup of Coffee by Johnny Cash
  13. Black Coffee in Bed by Squeeze
  14. Black Coffee on the Table by Less Than Jake (Ska/Punk)
  15. Caffeinated by Hellbender – (punk)
  16. Coffee by Aesop Rock
  17. Coffee Club by Spandau Ballet
  18. Coffee Girl by MK Ultra – (punk/noise)
  19. Coffee Mug by The Descendents
  20. Coffee’s Cold by Abigail Washburn
  21. Coffee Blues by Mississippi John Hurt
  22. Coffee Song by Cream
  23. Coffee Coffee by Neil Crevice
  24. Coffee Shop Mofo by JFA – Punk
  25. Coffee’s for Closers by Fall Out Boy
  26. Coffee Talk by Jazzanova (trip-hop/downtempo)
  27. Coffee House by Warrant – 80's Heavy metal song
  28. All of this can Caffeine Too! by The Vermin
  29. Kids on Coffee by The Descendents
  30. Clouds in my Coffee by Ryan Halifax
  31. Cup of Coffee by Garbage
  32. One Cup of Coffee by Bob Marley – (Reggae)
  33. Coffee and TV by Blur
  34. One More Cup of Coffee by Bob Dylan
  35. Apple Pie and Coffee by Jerry Clower
  36. Surrender to a Stranger by Soft Cell
  37. Sugar in my Coffee by Ginger Leigh – (Folk/country)
  38. Too Much Coffee Man by Bob Dorough
  39. The Coffee Song by Bob Dorough
  40. Cofee Black by John Pizzarelli
  41. Java Jive by The Manhattan Transfer
  42. Black Coffee by Sarah Vaughan
  43. The Java Jive by The Ink Spots
  44. Duncan Hills Coffee Jingle by Dethklok
  45. Cigarettes and Coffee by Otis Redding
  46. The Coffee Song by Jars of Clay
  47. One More Cup of Coffee by Bob Dylan
  48. Coffee Homeground by Kate Bush
  49. A Cup of Coffee by Johnny Cash
  50. Warung Kopi by Warkop DKI
  51. Join Kopi by Blackout
  52. Black Coffee by Mr Mohasting
  53. Kopi Dangdut by Fahmy Shahab
  54. Kopi Air Hujan by Slank
  55. Kopi Lampung by Didi Kempot
  56. Kopi Hitam by Momonon


Di sini saya memang sengaja tidak menyediakan link untuk Download lagu kopi ini. Tapi untuk memudahkan anda dalam pencarian musik dan lirik lagu yang anda inginkan, anda dapat Googling dengan memasukkan judul lagu diatas sebagai kata kunci pada google, lalu masuklah pada website yang menyediakan jasa Download lagu. Semoga bermanfaat.

Jenis Kopi hibrida

Read More
Jenis Kopi Hibrida adalah keturunan pertama dari hasil perkawinan antara 2 spesial atau varietas kopi, sehingga dapat mewarisi sifat-sifat unggul kedua induknya. Meskipun demikian keturunan dari golongan hibrida tersebut sudah tidak lagi mempunyai sifat yang sama dengan induk hibridanya. Oleh karena itu pembiakannya hanya dapat dilakukan dengan cara vegetatif (stek, sambungan, dan lain-lain).

Berikut ini beberapa sifat kopi hibrida yang sering ditanam, dapat anda dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Beberapa Sifat Kopi Hibrida




Jenis Hibrida Sifat
Arabika x Liberika Produksi tinggi, tetapi rendemen rendah
Bersifat self fertil (menyerbuk sendiri)
Sebagai batang bawah dapat menggunakan excelsa atau robusta
Misal : Kawisari B, Kawisari D.
Arabika x Robusta Cabang primer dapat bertahan cukup lama
Peka terhadap serangan HV dan bubuk buah Dapat berbuah sepanjang,tahun
Bersifat self fertil
Di dataran tinggi yang lembap bisa,berproduksi,tinggi, tetapi,mudah,terserang jamur upas
Biji berbetuk,gepeng dan agak,lonjongSebagai batang,bawah dapat menggunakan,exelca
Misal : conuga

Kaitan Antara Minum Kopi dengan Ukuran Payudara

Read More
Para peneliti dari Universitas Lund - Swedia menemukan kaitan antara kuantitas kopi yang diminum seorang wanita dengan dimensi payudaranya. Menurut tim peneliti Universitas Lund, minum kopi tiga cangkir atau lebih setiap hari dapat membuat ukuran payudara wanita mengecil !
Penelitian ini melibatkan 300 wanita yang di wawancarai. Pertanyaan utama yang diajukan pada ke 300 orang wanita ini adalah "berapa cangkir kopi yang anda minum setiap hari ?" kemudian diukur payudaranya, tim peneliti menemukan kaitan antara, meminum tiga cangkir kopi atau lebih setiap hari dengan ukuran payudara. Jika semakin banyak mengkonsumsi kopi maka efeknya juga akan terus meningkat.

Meminum kopi dapat berdampak besar pada ukuran payudara, kata Helena Jernstroem, dosen onkologi eksperimental Universitas Lund yang memimpin riset itu. Wanita yang meminum lebih dari tiga cangkir kopi sehari memiliki payudara rata-rata 17% lebih kecil dari mereka yang minum kurang dari tiga cangkir sehari. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Cancer itu, sekitar separuh wanita yang diteliti memiliki sebuah gen yang mengaitkan ukuran payudara dan konsumsi kopi.

Penelitian itu mengkaji lebih lanjut keterkaitan kopi dengan payudara. Mereka sebelumnya mengetahui bahwa wanita berpayudara besar lebih berisiko terkena kanker payudara, tetapi mereka yang meminum kopi dapat menurunkan risiko itu. Beberapa zat yang terkandung dalam kopi dapat mengubah metabolisme wanita sehingga memiliki konfigurasi hormon-hormon estrogen yang dapat memperkecil risiko kanker.

Dan yang menarik adalah , ternyata dampak kopi terhadap estrogen berlawanan dengan dampaknya terhadap testosteron (hormon seks laki-laki). Jika bagi wanita kopi dapat mengecilkan ukuran payudara wanita, pada pecandu kopi pria justru dapat meningkatkan resiko gynecomastia (ukuran payudara membesar). Walaaah !

Sejarah Kopi Indonesia

Read More
Kopi di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian dan budaya masyarakat di Indonesia. Letak geografis dan iklim Indonesia yang sangat baik untuk pertumbuhan dan produksi kopi menjadikan Indonesia salah satu negara pengekspor kopi dunia saat ini. Kata "kopi" sendiri disinyalir berasal dari bahasa Arab "qahwah" yang berarti kekuatan. Kata "qahwah" kemudian di adopsi oleh Bangsa Turki menjadi "kahveh" dan kemudian menjadi "koffie" dalam bahasa Belanda. Seiring dengan kehadiran Kolonial Belanda di Indonesia, kata ''koffie'' tersebut lambat laun terserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ''kopi'', akhirnya sampai saat ini orang Indonesia menyebutnya dengan "kopi".
Sejarah kopi di Indonesia diduga berawal dari seorang Gubernur Belanda di Malabar yang mengirimkan bibit kopi Yemen atau kopi Arabica kepada Gubernur Belanda di Batavia pada tahun 1696, namun bibit pertama yang dikirimkan tersebut gagal tumbuh akibat banjir yang melanda Batavia. Kemudian pengiriman kedua dilakukan kembali pada tahun 1699. Benih Kopi dari pengiriman kedua tersebut ternyata tumbuh subur, Dan akhirnya pada tahun 1711, exsport pertama dikirim dari Java ke Eropa oleh Perdagangan Timur India yang dikenal sebagai VOC (Verininging Oogst-Indies Company). Dalam jangka waktu 10 tahun eksport kopi Indonesia meningkat Hingga 60 ton/tahun, namun VOC berhasil memonopoli perdagangan kopi Indonesia sejak tahun 1725 sampai 1780.

Ditahun 1700an harga kopi yang dikirim dari Batavia sekitar 3 Guilden/kg di Amsterdam dan itu sama dengan beberapa ratus USD/Kg dengan kurs saat ini, harga kopi memang sangat mahal saat itu. Akhir abad 18 harga kopi mulai turun menjadi 0.6 Guilden/kg sehingga kopi bisa diminum untuk kalangan yang lebih luas lagi. VOC kemudian melebarkan sayap dengan menanam kopi diluar Jawa seperti di Sumatra, Bali, Sulawesi dan Timor. Di Sulawesi mulai ditanam tahun 1750, di dataran tinggi Sumatra Utara dekat Danau Toba ditanam sekitar tahun 1888, di Gayo Aceh dekat danau laut tawar ditahun 1924.

Pada tahun 1920 petani di seluruh Indonesia mulai menanam kopi sebagai hasil bumi yang diperdagangkan. Perkebunan-perkebunan di Jawa dinasionalisasikan pada hari kemerdekaan dan diperbaharui oleh variasi-variasi baru dari Kopi Arabika pada tahun 1950. Variasi ini juga diadopsi oleh para petani penggarap lewat pemerintah dan berbagai program pembangunan. Dewasa ini, lebih dari 90% dari kopi kopi arabika Indonesia dihasilkan oleh para petani terutama di Sumatra utara, di kebun-kebun yang luas rata ratanya adalah sekitar satu hektar. Produksi kopi arabika tahunan sekitar 75,000 ton dan 90 % ditujukan untuk ekspor.

Bencana alam, Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan – semuanya mempunyai peranan penting bagi perjalanan sejarah kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk mempermudah perdagangan kopi. Sebelum Perang Dunia II di Jawa Tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah jenis kopi Arabika. Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi Arabika dan Robusta. Kopi Robusta tumbuh di daerah rendah sedangkan kopi Arabika tumbuh di daerah tinggi.

Setelah Pemerintah Hindia Belanda angkat kaki dari Indonesia, perkebunan kopi milik rakyat terus berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera, juga perkebunan milik Negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
 
Supported by : Kopi Sumatra Online Shop
Copyright © 2013 - 2014. TOKO KOPI JAMBI - All Rights Reserved
Template designed by Creating Website
Proudly powered by Blogger