Iwan Setiawan, pria kelahiran Bogor 32 tahun yang lalu ini sudah 11 tahun menekuni dunia latte art. Antusiasmenya terhadap teknik membuat pola terntentu di minuman latte, telah mengantarnya ke pentas Kompetisi Latte Art Nasional. Tidak hanya sampai disitu, Iwan juga berhasil menjadi juara pertama dalam Kompetisi Latte Art Nasional 2014 yang diadakan oleh SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) di Bali, pada tanggal 5-8 Maret lalu.
Memang tidaklah gampang untuk sampai ke podium sang juara. Iwan Setiawan menghabiskan 24 liter susu saat pertama kali berlatih seni menggambar susu di atas minuman espresso atau latte art itu. Setelah sekian banyak susu yang dikorbankan, hanya satu pola yang berhasil ia buat dan cukup layak untuk ditampilkan.
Di acara Indonesia Latte Art Competition (ILAC), Iwan berhasil menyisihkan 23 peserta hasil seleksi dari total 75 peserta yang diterima oleh panitia. Dengan waktu persiapan selama 5 menit dan presentasi 6 menit, masing-masing peserta harus menyajikan empat cangkir latte art, 2 diantaranya merupakan kreasi bebas dari hasil video yang mereka kirimkan sebelumnya.
Dengan gelar barunya, Iwan akan menjadi wakil Indonesia di kejuaraan dunia latte art yang akan diselenggarakan di kota Melbourne, bulan Mei mendatang.
Menurut Iwan, menjadi barista yang paham akan teknik penyajian kopi yang benar merupakan hal yang harus dikuasai dulu sebelum menekuni seni menuang susu ini. Ia juga menyarankan, berdasarkan pengalamannya agar sebaiknya menekuni satu pola terlebih dahulu, dimulai dengan titik simetris, love, tulip, baru ke pola yang komleks dan membutuhkan keterampilan tangan.
Memang tidaklah gampang untuk sampai ke podium sang juara. Iwan Setiawan menghabiskan 24 liter susu saat pertama kali berlatih seni menggambar susu di atas minuman espresso atau latte art itu. Setelah sekian banyak susu yang dikorbankan, hanya satu pola yang berhasil ia buat dan cukup layak untuk ditampilkan.
Di acara Indonesia Latte Art Competition (ILAC), Iwan berhasil menyisihkan 23 peserta hasil seleksi dari total 75 peserta yang diterima oleh panitia. Dengan waktu persiapan selama 5 menit dan presentasi 6 menit, masing-masing peserta harus menyajikan empat cangkir latte art, 2 diantaranya merupakan kreasi bebas dari hasil video yang mereka kirimkan sebelumnya.
Dengan gelar barunya, Iwan akan menjadi wakil Indonesia di kejuaraan dunia latte art yang akan diselenggarakan di kota Melbourne, bulan Mei mendatang.
Menurut Iwan, menjadi barista yang paham akan teknik penyajian kopi yang benar merupakan hal yang harus dikuasai dulu sebelum menekuni seni menuang susu ini. Ia juga menyarankan, berdasarkan pengalamannya agar sebaiknya menekuni satu pola terlebih dahulu, dimulai dengan titik simetris, love, tulip, baru ke pola yang komleks dan membutuhkan keterampilan tangan.