Kopi Jambi Cap Ayam Ras

Read More
500Gr Rp 35.000,00
250Gr Rp 19.000,00
100Gr Rp 10.000,00

Kopi Cap Ayam Ras Jambi – Indonesia
(Setifikat Din-Kes P-IRT No. 610157103005)

Profil Produk

Satu lagi kopi Jambi ter-favorit "Kopi Bubuk Cap Ayam Ras". Produk kopi ini telah dijamin oleh Din-Kes dengan P-IRT No. 610157103005. Merk dagang dari kopi ini memang terkesan klasik seperti rasanya yang klasik dan original. Kopi Jambi Cap Ayam Ras terbuat dari biji kopi arabica yang berkwalitas, hal ini terasa dari ke-khasan rasa dan wanginya kopi arabika yang semerbak seketika anda menyajikannya dalam sebuah gelas keramik. Bagi anda pecinta kopi, tidak ada salahnya mencoba kopi yang satu ini demi sebuah petualangan baru.

Kopi Bubuk Cap Ayam Ras Paling banyak di konsumsi masyarakat Jambi setelah Kopi Jambi Cap AAA.

Harga Kopi Cap Ayam Ras


Products Packaging Price
Kopi Cap Ayam Ras 100G Sachet Rp 10.000
Kopi Cap Ayam Ras 250G Box Rp 19.000
Kopi Cap Ayam Ras 500G Box Rp 35.000

Mohon Perhatian !

Minum kopi sangat dilarang bagi para :
  1. Ibu hamil dan Ibu menyusui (Tapi ika memang keharusan, minumlah maksimal 300 mg kafein/hari)
  2. Anak berusia dibawah 1thn
  3. Penderita Darah Tinggi
  4. Penderita Maag
  5. Penderita Gagal Ginjal
  6. Penderita Jantung.
Jangan minum kopi setelah anda mengkonsumsi Obat jenis apapun atau minuman ber-Alkohol.

"Semakin sehat dan semakin lama kita hidup, maka akan semakin panjang petualangan kita dalam menikmati secangkir kopi"

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Cara Pemesanan (Order) Cap Ayam Ras

Untuk membeli produk kopi yang kami tawarkan sangatlah mudah, ikuti langkah-langkah dibawah ini :
  1. Tekan tombol "Order" di bawah ini
  2. Setelah anda tekan maka anda akan tampil form pembelian
  3. Isi form pembelian dengan teliti lalu klik "submit"
  4. Setelah kami menerima pesanan/order-an anda, kami aka menghubungi anda untuk memastikan kebenaran dari pemesanan produk yang anda lakukan.
Kami akan mengirimkan produk yang anda beli, setelah kami menerima transfer uang pembelian (termasuk ongkir) dari anda. Setelah semuanya selesai, maka kami akan segera mengirimkan peoduk kopi yang anda pesan.



Mohon maaf jika ada kekurang nyamanan dalam sistem "Pemesanan Produk" kami.
"Selamat berbelanja dan selamat menikmati kopi pesanan anda"
Terimakasih atas kunjungan anda

Kopi Jambi Cap AAA

Read More
500Gr Rp 41.000,00
250Gr Rp 21.000,00
100Gr Rp 10.000,00

Kopi Murni AAA Jambi – Indonesia
(BPOM RI MD 641105006001 dan SNI. 01-3542- 1994)

Profil Produk

Kopi Jambi Cap AAA di produksi oleh Perusahaan Kopi Bubuk NEFO Jambi – Indonesia. Kopi AAA khas jambi telah lama menjadi pendamping setia masyarakat Jambi, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Saat ini populeritas Kopi Jambi cap AAA ini sudah sudah terdengar hampir keseluruh kota besar di Indonesia. Hal ini terbukti dari pengalaman kami menerima banyaknya pemesanan Kopi AAA dari Bali, Balikpapan, Palangkaraya, Pontianak, Medan, Bandung, Yogyakarta, Bahkan hingga ke Sarawak-Malaysia. Pengalaman ini menjadi tolok ukur kami dalam memberi predikat Kopi Popular pada Kopi Bubuk Murni Cap AAA asal Jambi ini.

Kopi Jambi Cap AAA Memang telah dikenal masyarakat Jambi sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Rasanya yang khas, dan wanginya sebelum atau setelah di seduh selalu memberi kenyamanan saat bersantai.

Harga Kopi AAA - NEFO


Products Packaging Price
Kopi Jambi Cap AAA 100G Sachet Rp 10.000
Kopi Jambi Cap AAA 250G Box Rp 21.000
Kopi Jambi Cap AAA 500G Box Rp 41.000

Mohon Perhatian !

Minum kopi sangat dilarang bagi :
  1. Ibu hamil dan Ibu menyusui (Tapi ika memang keharusan, minumlah maksimal 300 mg kafein/hari)
  2. Anak berusia dibawah 1thn
  3. Penderita Maag
  4. Penderita Darah Tinggi
  5. Penderita Jantung
  6. Penderita Gagal Ginjal.
Jangan mengkonsumsi kopi setelah anda mengkonsumsi Obat jenis apapun atau Alkohol.

"Semakin sehat dan semakin lama kita hidup, maka akan semakin panjang petualangan kita dalam menikmati secangkir kopi"

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Cara Pemesanan (Order) Kopi AAA

Untuk membeli produk kopi yang kami tawarkan sangatlah mudah, ikuti langkah-langkah dibawah ini :
  1. Tekan tombol "Order" di bawah ini
  2. Setelah anda tekan maka anda akan tampil form pembelian
  3. Isi form pembelian dengan teliti lalu klik "submit"
  4. Setelah kami menerima pesanan/order-an anda, kami aka menghubungi anda untuk memastikan kebenaran dari pemesanan produk yang anda lakukan.
Kami akan mengirimkan produk yang anda beli, setelah kami menerima transfer uang pembelian (termasuk ongkir) dari anda. Setelah semuanya selesai, maka kami akan segera mengirimkan peoduk kopi yang anda pesan.



Mohon maaf jika ada kekurang nyamanan dalam sistem "Pemesanan Produk" kami.
"Selamat berbelanja dan selamat menikmati kopi pesanan anda"
Terimakasih atas kunjungan anda

Putri Kopi Jambi 2013

Read More
Berbagai upaya dilakukan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jambi untuk memperkenalkan produk unggulan daerah agar memiliki daya jual tinggi, termasuk produk kopi khas Jambi Luberica Tungkal Composid yang merupakan varietras kopi asli Jambi. Terobosan baru pun diambil oleh instansi terkait untuk memperkenalkan produk kopi tersebut. Menariknya, produk itu tidak mutlak selalu diperkenalkan melalui pameran-pameran, namun juga dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan Kontes Pemilihan Putri Kopi Jambi yang nantinya akan diikutsertakan dalam ajang pemilihan putri kopi di tingkat nasional untuk mewakili Provinsi Jambi.
Olivia Lisadora Pulungan, Gadis cantik kelahiran 4 Januari 1995 ini telah Terpilih menjadi Putri Kopi Jambi 2013. Tidak hanya bermodalkan paras cantik, Putri Kopi Jambi yang kini berusia 19 tahun ini menyatakan bahwa kemenangannya mengalahkan 42 peserta Kontes Putri Kopi Jambi pada akhir Desember 2013 lalu, lebih karena kemampuannya dalam menjawab berbagai pertanyaan seputar kopi Jambi. Pada kontes tersebut Olivia memang tampak sangat yakin dan antusias dalam menjawab pertanyaan tim juri tentang jenis-jenis kopi hingga keistimewaan dari kopi Liberica Tungkal Compocid. Memang bukanlah hal mudah bagi Olivia Lisadora Pulungan menyandang prediket sebagai Putri Kopi Jambi. Tentunya sebagai Icon Kopi Jambi, Olivia harus berupaya lebih keras dalam mempromosikan Liberica Tungkal Compocid yang sedang berjuang mendapat pengakuan. Kopi Liberica Jambi menjadi satu-satunya varietas kopi yang dikembangkan di atas lahan gambut. Saat ini Pemerintah dan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi sedang berusaha keras mendapat label IG atau Indikasi Geografis dari Dirjen Hak Kekayaan Intelektual (HaKI). Jika telah mendapatkan sertifikasi IG, tentu status kopi Jambi akan sejajar dengan Kopi Arabica Gayo atau Arabica Kintamani-Bali juga Kopi Preanger asal Jawa Barat.


"Saya ingin Liberica Jambi ini diakui secara internasional sehingga dapat meningkatkan penjualan dan petani kami pun bisa sejahtera," ujar Olivia yang saat itu masih berstatus mahasiswi semester 3 jurusan Ilmu Keguruan Biologi, Universitas Jambi.

Proses Terciptanya Kopi Luwak

Read More
Biji Kopi Luwak (Ciivet Coffee) pada dasarnya hanyalah biji Kopi Arabica atau Kopi Robusta biasa. Semua biji kopi juga bisa jadi "Kopi Luwak", asalkan Si binatang Luwak mau memakan biji kopi tersebut dan mau meluangkan sedikit waktunya untuk mengeluarkannya kembali saat pup. Penemuan Kopi Luwak dimulai pada awal abad ke-18, Pada Era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) di Indonesia. Luwak (Civet) atau dalam bahasa Latin disebut Paradoxorus Hermaproditus, binatang ini menyeleksi sendiri buah kopi yang akan dikonsumsinya. Luwak hanya akan mengkonsumsi buah kopi yang memiliki tingkat kematangan, rasa dan aroma tertentu.

Proses terciptanya kopi luwak dimulai saat binatang luwak memakan biji kopi setelah mengupas kulit luarnya dengan mulut, lalu menelan lendir sekaligus bijinya. Saat Luwak memakan biji kopi, biji kopi tersebut masih terbungkus oleh kulit ari yang keras (Parchment) dan kulit ari tersebut tidak akan hancur dalam pencernaan luwak, hal ini karena system pencernaan luwak tidak mampu menghancurkan biji kopi tersebut, sehingga saat pup, biji kopi masih tetap utuh terbungkus kulit tanduk. Biji kopi yang keluar bersama feses Luwak tersebutlah yang kemudian akan dicuci bersih lalu di Sangrai dan dijadikan minuman kopi nikmat. Saat ini Kopi Luwak telah menjadi minuman mahal dan fenomenal didunia.





Prof. Massiomo Marcone dari Guelph University, Kanada, mengatakan bahwa proses fermentasi yang terjadi pada pencernaan Luwak ( > 10 jam ) meningkatkan kualitas biji kopi yang dimakannya, hal ini karena selain barada pada pencernakan Luwak yang bersuhu fermentasi optimal 24 – 26 derajat Celcius, proses tersebut juga dibantu oleh enzim dan bakteri yang terdapat pada pencernaan luwak. Kadar protein dalam kopi luwak lebih rendah dibanding kopi biasa, ini karena terjadinya perombakan protein melalui fermentasi yang lebih optimal didalam pencernaan. Karena kandungan proteinnya lebih rendah, rasa kopi Luwak yang telah disangrai juga tidak sepahit kopi biasanya. Komponen yang menguap pun akan sangat berbeda antara kopi luwak dengan kopi biasa, ini terbukti dari aroma dan citarasa kopi luwak yang sangat khas. Fermentasi yang terjadi di dalam pencernaan Luwak tersebut juga dapat mengurangi kandungan Caffeine ( Kandungan Caffeine sekitar 0,5 - 1 % ) pada kopi sehingga cukup nyaman dan aman untuk dikonsumsi setiap hari.

Sekilas Tentang Kopi Ekselsa (Coffea dewevrei) Jambi

Read More
Kopi Ekselsa (Excelsa Coffee - Coffea dewevrei) ditemukan pertamakali oleh A. Chevalier pada tahun 1905 di Afrika Barat, di sekitar Sungai Char, dekat Danau Chad. Kopi Ekselsa sangat mirip dengan Kopi Liberica (Coffea liberica). Kopi Ekselsa tidak terlalu peka terhadap penyakit HV seperti hanya Kopi Arabika. Kopi Jenis ini sangat cocok dibudidayakan di dataran rendah yang basah karena memang daya tahan hidup kopi ini sangat kuat.

Kopi Ekselsa (Excelsa Coffee) Di Daerah Jambi

Kopi Ekselsa (Excelsa) merupakan jenis kopi yang relatif mudah dalam pembudidayaannya, karena tidak rentan terhadap serang penyakit dan kopi ini dapat juga ditanam di atas lahan gambut. Cukup dalam kurun waktu 3,5 tahun, tanaman kopi ini sudah mampu memproduksi beras kopi sekitar 800-1200 kg per Hektar. Di berbagai daerah di Indonesia, kopi jenis Ekselsa (Excelsa coffee) memang sangat jarang dibudidayakan oleh masyarakat. Namun tidak sama halnya dengan masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat – JAMBI, para petani disana telah membudidayakannya sejak 50 tahun yang lalu. Dalam segi harga memang kopi ini jauh dibawah harga kopi arabika, meskipun demikian adakalanya harga kopi ekselsa lebih mahal dari harga kopi Robusta, itu karena kopi Ekselsa cukup diminati oleh perusahaan-perusahaan kopi Instan di negeri tetangga seperti Malaysia dan Singapore.

Juara Pertama Kompetisi Latte Art 2014

Read More



Iwan Setiawan, pria kelahiran Bogor 32 tahun yang lalu ini sudah 11 tahun menekuni dunia latte art. Antusiasmenya terhadap teknik membuat pola terntentu di minuman latte, telah mengantarnya ke pentas Kompetisi Latte Art Nasional. Tidak hanya sampai disitu, Iwan juga berhasil menjadi juara pertama dalam Kompetisi Latte Art Nasional 2014 yang diadakan oleh SCAI (Specialty Coffee Association of Indonesia) di Bali, pada tanggal 5-8 Maret lalu.

Memang tidaklah gampang untuk sampai ke podium sang juara. Iwan Setiawan menghabiskan 24 liter susu saat pertama kali berlatih seni menggambar susu di atas minuman espresso atau latte art itu. Setelah sekian banyak susu yang dikorbankan, hanya satu pola yang berhasil ia buat dan cukup layak untuk ditampilkan.

Di acara Indonesia Latte Art Competition (ILAC), Iwan berhasil menyisihkan 23 peserta hasil seleksi dari total 75 peserta yang diterima oleh panitia. Dengan waktu persiapan selama 5 menit dan presentasi 6 menit, masing-masing peserta harus menyajikan empat cangkir latte art, 2 diantaranya merupakan kreasi bebas dari hasil video yang mereka kirimkan sebelumnya.

Dengan gelar barunya, Iwan akan menjadi wakil Indonesia di kejuaraan dunia latte art yang akan diselenggarakan di kota Melbourne, bulan Mei mendatang.

Menurut Iwan, menjadi barista yang paham akan teknik penyajian kopi yang benar merupakan hal yang harus dikuasai dulu sebelum menekuni seni menuang susu ini. Ia juga menyarankan, berdasarkan pengalamannya agar sebaiknya menekuni satu pola terlebih dahulu, dimulai dengan titik simetris, love, tulip, baru ke pola yang komleks dan membutuhkan keterampilan tangan.

Harga Kopi Sumatera Utara 2014 Melambung

Read More
Kopi Sumatera memang sejak lama telah menjadi salah satu komoditas paling laris di Amerika yang dikenal sebagai Negera dengan tingkat konsumsi kopi terbesar di Dunia. Dapat kita bayangkan, satu dari tiga warga Amerika adalah peminum kopi. Tumbuhan kopi hanya dapat tumbuh subur di negara-negara yang terletak di sekitar khatulistiwa, maka hampir setiap tahun, Importir AS mendatangkan kopi dari beberapa Negara yang terletak di sekitar khatulistiwa. Urutan terbesar kopi didatangkan dari Brazil, Colombia, selanjutnya Vietnam, Meksiko, Guatemala, dan Indonesia.
Harga kopi Sumatera Utara mulai beranjak naik pada minggu ketiga tahun 2014. Harga kopi di tingkat pasar lokal mulai mencapai Rp 52 ribu per kilogram, naik hampir dua kali lipat dibanding harga kopi pada tahun 2013. Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Alamsyah menyatakan, "melonjaknya harga kopi pada tahun 2014 ini didorong seretnya produksi kopi hampir di seluruh daerah sentra produksi di Sumatera Utara.

"Di satu sisi memang ada kenaikan harga yang signifikan. Tapi di sisi lain ini justru imbas dari berkurangnya produksi kopi kita. Bukan karena harga yang memang naik," keluhnya, Selasa (21/1/2014) di Medan.

Ia mengakui, turunnya produksi kopi asal Sumatera Utara bukan karena terlambatnya musim panen. Kebanyakan kopi di Sumut memang butuh peremajaan. Produksi batang kopi yang sudah berumur tua, tidak bisa dimaksimalkan lagi untuk memproduksi buah sesuai target,katanya.

Sementara untuk melakukan peremajaan, tambahnya, tidak ada biaya ataupun insentif dari pemerintah bagi petani kopi. Sehingga mau tidak mau petani kopi hanya mengandalkan hasil panen yang ada saat ini.

Meski produksi kopi Sumatera Utara tercatat mengalami penurunan, namun disparitas harga membuat pengusaha dan ekportir kopi meraup keuntungan. Ditambah lagi anjloknya Rupiah atas dolar AS yang kini mendekati Rp 12 ribu, turut menyumbangkan kenaikan nilai ekspor kopi komoditas asal Sumatera Utara ini.

Harga kopi di pasar internasional yang saat ini sebesar 2,6 dolar AS per kg memang terbilang masih rendah bila dibandingkan harga pertengahan tahun ini yang sempat mencapai 3,6 dolar AS per kilogram.

Sebagian besar artikel ini bersumber dari :  TRIBUNNEWS.COM - Kamis, 23 Januari 2014

Sejarah Kopi Indonesia

Read More
Kopi di Indonesia memiliki sejarah yang panjang dan peranan penting bagi pertumbuhan perekonomian dan budaya masyarakat di Indonesia. Letak geografis dan iklim Indonesia yang sangat baik untuk pertumbuhan dan produksi kopi menjadikan Indonesia salah satu negara pengekspor kopi dunia saat ini. Kata "kopi" sendiri disinyalir berasal dari bahasa Arab "qahwah" yang berarti kekuatan. Kata "qahwah" kemudian di adopsi oleh Bangsa Turki menjadi "kahveh" dan kemudian menjadi "koffie" dalam bahasa Belanda. Seiring dengan kehadiran Kolonial Belanda di Indonesia, kata ''koffie'' tersebut lambat laun terserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi ''kopi'', akhirnya sampai saat ini orang Indonesia menyebutnya dengan "kopi".
Sejarah kopi di Indonesia diduga berawal dari seorang Gubernur Belanda di Malabar yang mengirimkan bibit kopi Yemen atau kopi Arabica kepada Gubernur Belanda di Batavia pada tahun 1696, namun bibit pertama yang dikirimkan tersebut gagal tumbuh akibat banjir yang melanda Batavia. Kemudian pengiriman kedua dilakukan kembali pada tahun 1699. Benih Kopi dari pengiriman kedua tersebut ternyata tumbuh subur, Dan akhirnya pada tahun 1711, exsport pertama dikirim dari Java ke Eropa oleh Perdagangan Timur India yang dikenal sebagai VOC (Verininging Oogst-Indies Company). Dalam jangka waktu 10 tahun eksport kopi Indonesia meningkat Hingga 60 ton/tahun, namun VOC berhasil memonopoli perdagangan kopi Indonesia sejak tahun 1725 sampai 1780.

Ditahun 1700an harga kopi yang dikirim dari Batavia sekitar 3 Guilden/kg di Amsterdam dan itu sama dengan beberapa ratus USD/Kg dengan kurs saat ini, harga kopi memang sangat mahal saat itu. Akhir abad 18 harga kopi mulai turun menjadi 0.6 Guilden/kg sehingga kopi bisa diminum untuk kalangan yang lebih luas lagi. VOC kemudian melebarkan sayap dengan menanam kopi diluar Jawa seperti di Sumatra, Bali, Sulawesi dan Timor. Di Sulawesi mulai ditanam tahun 1750, di dataran tinggi Sumatra Utara dekat Danau Toba ditanam sekitar tahun 1888, di Gayo Aceh dekat danau laut tawar ditahun 1924.

Pada tahun 1920 petani di seluruh Indonesia mulai menanam kopi sebagai hasil bumi yang diperdagangkan. Perkebunan-perkebunan di Jawa dinasionalisasikan pada hari kemerdekaan dan diperbaharui oleh variasi-variasi baru dari Kopi Arabika pada tahun 1950. Variasi ini juga diadopsi oleh para petani penggarap lewat pemerintah dan berbagai program pembangunan. Dewasa ini, lebih dari 90% dari kopi kopi arabika Indonesia dihasilkan oleh para petani terutama di Sumatra utara, di kebun-kebun yang luas rata ratanya adalah sekitar satu hektar. Produksi kopi arabika tahunan sekitar 75,000 ton dan 90 % ditujukan untuk ekspor.

Bencana alam, Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan – semuanya mempunyai peranan penting bagi perjalanan sejarah kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-20 perkebunan kopi berada di bawah kontrol pemerintahan Belanda. Infrastruktur dikembangkan untuk mempermudah perdagangan kopi. Sebelum Perang Dunia II di Jawa Tengah terdapat jalur rel kereta api yang digunakan untuk mengangkut kopi, gula, merica, teh dan tembakau ke Semarang untuk kemudian diangkut dengan kapal laut. Kopi yang ditanam di Jawa Tengah umumnya adalah jenis kopi Arabika. Di daerah pegunungan dari Jember hingga Banyuwangi terdapat banyak perkebunan kopi Arabika dan Robusta. Kopi Robusta tumbuh di daerah rendah sedangkan kopi Arabika tumbuh di daerah tinggi.

Setelah Pemerintah Hindia Belanda angkat kaki dari Indonesia, perkebunan kopi milik rakyat terus berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera, juga perkebunan milik Negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Produksi Kopi Jambi Tahun 2013

Read More

Produksi Kopi Perkebunan Rakyat, Perkebunan Negara dan Perkebunan Swasta

Produksi 2012 (Ton) 13.168
Produksi 2011 (Ton) 12.797
Produksi 2010 (Ton) 12.703
Produksi 2009 (Ton) 12.731
Produksi 2008 (Ton) 10.539

Lahan yang Sudah Digunakan (Ha) 24.918


Sumber Data: Statistik Pertanian 2012
Kementerian Pertanian Jl. Harsono RM No 3
Gedung D Lantai 4 Ragunan- Jakarta Selatan
Telp 021- 7807601 Fax 021- 7807601
Updated: 30-9-2013

Produksi Kopi Jambi Tahun 2013

Pada tahun 2013, produksi kopi Jambi mengalami peningkatan sebesar 15%. Peningkatan produksi tersebut didapat dari seluruh jenis kopi yang dibudidayakan di Jambi, seperti Arabika, Robusta, dan Liberika/Ekselsa.

Menurut Kabid P2HP Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Putri Rainun : jenis kopi robusta saat ini adalah yang paling banyak di produksi, itu karena ketersediaan lahan untuk kopi jenis ini memang cukup luas. "Jenis kopi robusta yang paling banyak di Kabupaten Merangin. Saat ini (Thn 2013) Harga perkilonya mencapai Rp 18.000 -  Rp 20.000" ujarnya.




Putri menambahkan : "Sedangkan jenis kopi Arabika, harga jualnya terbilang tinggi, dimana mencapai Rp 24.000/kilo. Provinsi Jambi menjadi sentra produksi kopi yang paling nikmat. Beberapa produk unggulan seperti Exelsa, pemasarannya sudah merambah ke Negara tetangga Malaysia".

Faktanya memang, Komoditas kopi jambi masih kalah primadona dengan perkebunan karet dan kelapa sawit. Walaupun demikian di beberapa daerah di Jambi, komoditas kopi sangat ber-potensi meningkatkan perekonomian masyarakat.

Maka dari itu kalau pemerintah lebih serius dalam mengembangkan perkebunan kopi di Jambi, serta aktif dalam memberi penyuluhan dan pengajaran tentang bisnis kopi, bukan tidak mungkin masyarakat akan tertarik menggantikan perkebunan sawitnya dengan kopi. Apa lagi tumbuhan sawit sangat berpotensi merusak lingkungan alam.

KEMENDAG Berencana Merevisi Permendag No 41/MDAG/ PER/9/2009

Read More
Pada tanggal 14 Januari 2014 yang jatuh pada hari senin, Ketua Umum AEKI (Asosiasi Ekportir Dan Industri Kopi Indonesia)  Irfan Anwar  dan Ketua Komp. Industri dan Kopi Spesial Pranoto Soenarto,  telah menghadiri undangan dari Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, dalam rangka menyampaikan rencana revisi kedua Peraturan Menteri Perdagangan nomor 41/MDAG/ PER/9/2009 tentang Ketentuan Ekspor Kopi Indonesia. Dalam hal ini hal ini AEKI menyarankan agar Pemerintah segera mengkaji lebih mendalam terhadap Sertifikasi Kopi Nasional Saat ini dirasakan oleh para eksportir kopi nasional bahwa tidak semua sertifikasi kopi yang menjadi persyaratan oleh pembeli (buyers) memberikan manfaat bagi perkopian Nasional.
Dalam paparannya, Bp. Mardjoko dari Bapebbti menjelaskan bahwa beberapa  perubahan dari Permendag no. 41 tersebut diantaranya adalah :
  • Setiap eksportir kopi (khususnya biji kopi) dalam melakukan ekspor, haruslah terlebih dahulu mendaftar di portal PIEK (Portal Indonesia Eksportir Kopi) yang disediakan oleh Bursa Berjangka.
  • Selanjutnya setiap akan merealisasikan ekspor biji kopi, pihak eksportir diwajibkam mendaftarkan kontrak transaksi dengan pembeli di PIEK.
  • Kemudian pihak Bursa Berjangka akan menerbitkan Bukti Kontrak Transaksi. Bukti Kontrak Transaksi, photo copy EKS atau ETK dan dokumen lainnya selanjutnya disampaikan kepada Dinas Perdagangan untuk memperoleh SPEK (Surat Pemberitahuan Ekspor Kopi).
Pak Mardjoko menegaskan, maksud dari dilakukannya revisi pada Permendag No 41/MDAG/ PER/9/2009 tersebut adalah agar transaksi ekspor kopi Nasional yang dilakukan oleh para eksportir tidak melebihi kapasitas atau kemampuan produksi kopi dalam negeri.

Komoditas Kopi Merangin Jambi 2012-2013

Read More
Merangin adalah nama salah satu kabupaten di Provinsi Jambi-Sumatera. Kabupaten yang ber Ibu Kota di Bangko ini memiliki Luas wilayahnya 7.668.61 km² dengan populasi 335.000 jiwa. Komoditi Perkebunan yang menonjol daerah ini adalah Kelapa Sawit,dan Karet. Meski demikian, komoditas kopi di Kab. Merangin-Jambi dapat dikatakan cukup berkembang.

Saat ini luas areal perkebunan kopi Merangin mencapai 10,710 hektare, tersebar dibeberapa kecamatan seperti Kec. Sungai Tenang, Kec. Jangkat, Kec. Lembah Masurai. Dinas Perkebunan dan Kehutanan setempat mencatat, produksi kopi Merangin pada Tahun 2012 mencapai 6.416 ton, dengan angka produktivitas 1.017 kilogram/hektare.

Untuk periode 2011-2013 hasil produksi kopi pertahunnya di Kec. Jangkat mencapai 843 Ton, Sungai Tenang 1.002 Ton dan Lembah Masurai 4,188 Ton. Dan beberapa kecamatan lainnya hasil produksinya tergolong rendah yaitu berkisar antara 1-30 Ton pertahunnya. Berikut ini data area perkebunan Kopi Merangin :

Area Perkebunan Kopi Di Kab.Merangin 2012-2013


Nama Daerah Luas Lahan
Kec. Lembah Masurai 6.957Ha
Kec. Jangkat 1.433Ha
Kec. Sungai Tenang 1.656Ha
Kec. Tiang Pumpung 38Ha
Kec. Muara Siau 97Ha
Kec. Renah Pembarap 162Ha
Kec. Pangkalan Jambu 96Ha
Kec. Sungai Manau 94Ha
Kec. Tabir 84Ha
Kec. Nalo Tantan 35Ha
Kec. Bangko Barat 12Ha
 
Supported by : Kopi Sumatra Online Shop
Copyright © 2013 - 2014. TOKO KOPI JAMBI - All Rights Reserved
Template designed by Creating Website
Proudly powered by Blogger